7 May 2009, 21:08
Person
by

6 comments

Berkenalan dengan Angin [1]

Sampai 25 menit sebelum deadline malam ini, aku masih amat sangat kebingungan untuk mulai menulis. Panik. Sempat memutuskan untuk istirahat saja, tidak menulis apapun. Akhirnya, setelah membaca berulang satu per satu Next Random Thursday, aku putuskan untuk flash back ke masa dimana untuk pertama kalinya aku berkenalan dengan Angin.

Waktu itu aku masih kelas 6 SD. Kakakku, Eka Santosa, baru memasuki masa SMA-nya. Dengan mengayuh sepeda ke Smansa Denpasar di tengah himpitan mobil dan motor, dia nampak begitu keren. Menjadi lebih keren lagi, ketika pada suatu malam, dia muncul di layar televisi Sharp hitam putih milik pamanku. more »

30 Apr 2009, 21:08
Intermezo
by

15 comments

Tak Ada Cerita Malam Ini

Maaf, untuk malam ini saya tidak punya nostalgia untuk diceritakan. Saya hanya akan menyampaikan dua hal.

Pertama, mengenai pertanyaan Rasti dalam sebuah comment di postingan terdahulu, “Bli Wira kemana sajakah gerangan?”

Ternyata saya juga ingin menanyakan hal yang sama. Kemana sajakah gerangan saya? Mungkin pertanyaan ini terlontar ketika saya seolah-olah tiada, tiba-tiba menghilang, dengan tidak pernah lagi membalas comment-comment yang masuk. Entahlah, mungkin ini tanda jaman. Tandanya tingkat kejenuhan saya mulai memasuki stadium yang lebih parah. more »

23 Apr 2009, 21:08
Journey Person
by

3 comments

Adhi Tze-Tze

Pantai Kuta selalu menjadi tempat bermain yang menyenangkan. Tapi kadang, untuk satu dua orang, menjadi tempat yang paling menyebalkan. Bagaimana tidak, jika satu dua orang inilah yang dipakai sebagai bahan utama permainan. Contohnya Philips, ketika dia dipermainkan habis sewaktu minta menjadi peran utama dalam sebuah operet. Cerita tentang ini sudah pernah saya posting di sini.

Contoh yang lain, Adhi Tiana. Selalu menyenangkan untuk menjadikan Adhi sebagai bahan ketawaan. Anda tahu lalat tze-tze? Lalat yang jika menggigit, mengakibatkan korbannya menjadi ngantuk berat. Nah, anak-anak angin percaya, Adhi pernah digigit lalat tze-tze, sehingga bawaannya ngantuk melulu, more »

16 Apr 2009, 21:08
Journey
by

6 comments

Adegan Seru?

[Pastikan Anda sudah pernah merayakan sweet seventeen sebelum melanjutkan membaca….]

Banyak lagi cerita tentang Pantai Kuta. Pernah suatu hari, Wahyu bercerita tentang cerita salah satu kawannya, sebut saja Bejo, bukan nama sebenarnya. Dalam cerita itu, disebutkan, pada suatu pagi dini hari, si Bejo menyaksikan sebuah adegan mesum sepasang bule di pinggir Pantai Kuta. Benar-benar adegan mesum seperti di film-film yang dibintangi Asia Carrera. Ketika si Bejo mencoba mendekat untuk menyaksikan lebih jelas, pasangan bule itu bukannya malu, tapi tambah bersemangat, tidak risih sedikit pun. Setelah adegan puncak tercapai, more »

9 Apr 2009, 21:08
Journey
by

10 comments

Bermalam di Kuta

Sudah ingat untuk mencontreng tadi siang? Mencontreng atau tidak, Anda tetap berhak untuk berkunjung, membaca, dan berkomentar di teaterangin dot com. 😀

Dari tulisan sebelumnya tentang Kumbasari, mari kita beralih ke Pantai Kuta. Memang menjadi kebiasaan, anak-anak angin 90-an akan berkonvoi menuju Pantai Kuta, setelah puas dengan soto babad Kumbasari. Lebih khusus lagi, Pantai Kuta biasanya dipakai tempat untuk mencari inspirasi, spesifiknya inspirasi operet.

Seperti pada suatu malam minggu, gerombolan anak angin kembali nongkrong di Pantai Kuta. Ngobrol hingga larut malam, bahkan menjelang pagi. Entah sampai jam berapa, akhirnya kita memutuskan untuk pulang. more »

2 Apr 2009, 21:08
Journey Kuliner
by

11 comments

Masih, Tentang Kumbasari

Jika Anda pernah mendengar musikalisasi puisinya anak angin yang berjudul Insomnia, yang diaransemen sekitar tahun 2000 berdasarkan puisiku, In Somnya [1], mungkin Anda cukup familiar dengan kalimat ini, “Typusnya soto babad pojok pasar….”

Sebaris kalimat itu memang terinspirasi dan aku dedikasikan untuk warung soto babad Kumbasari langganan anak-anak angin tahun 90-an. In Somnya [1] aku buat sekitar awal Januari 1997, waktu sudah kelas 3 SMA. Saat itu, warung soto babad Kumbasari mulai jarang memberikan pelayanannya kepada anak angin. Penyebabnya adalah si ibu penjual mulai sakit-sakitan. more »

30 Mar 2009, 09:27
Intermezo Puisi
by

27 comments

Dari “Tukang Kebun” – Rabindranath Tagore

Matamu yang mengandung tanya itu duka. Ia mencari-cari hendak mengetahui isi hatiku bagai bulan hendak menduga laut.
Telah kusingkapkan hidupku seluruhnya di muka matamu, tak ada lagi yang tersembunyi atau tertahan. Itulah sebabnya mengapa tak kau tahu aku.
Jika hidupku hanya sebuah permata, akan dapat kupecahkan jadi seratus keping dan kurangkai jadi seutas rantai untuk kukalungkan di lehermu.
Jika ia hanya sekuntum bunga, bundar dan kecil dan indah, akan dapat kupetik dari batangnya untuk kusematkan di rambutmu.
Tapi ia adalah hati, kekasihku. Di manakah pantai dan dasarnya? more »

26 Mar 2009, 21:08
Journey Kuliner
by

36 comments

Tiang Nak Ten Sengaja

Dari sekian banyak cerita tentang soto babad Kumbasari, mungkin kejadian berikut ini adalah yang paling seru, paling menegangkan.

Malam itu, kita berempat, aku, Adhi, Wahyu, dan Jengki, nongkrong di Kumbasari. Seperti biasa, kita memesan soto babad dan minuman kesukaan masing-masing. Kita duduk di sebuah meja persegi di sebelah selatan warung, yang bisa ditempati di keempat sisinya. Jengki dan Adhi duduk di sisi barat, dengan Jengki di sebelah selatan, sementara Wahyu dan aku duduk di sisi timur, dengan Wahyu di sebelah selatan. Setelah masing-masing nambah sepiring nasi lagi, kita pun ngobrol ngalur ngidul, tidak lupa tertawa terbahak-bahak. more »

21 Mar 2009, 18:25
PSR Puisi
by

35 comments

Lomba Puisi untuk PSR 2009

Inilah aku. Hanya menulis di kala dirinya ingin atau ada yang layak untuk ditulis. Directly…

Hari itu hari Kamis dalam PSR 2009, 5 Maret. Dari rumah aku udah nyengir-nyengir karena akan dapet dispen setelah sekian lama (1 bulan). Segala sesuatunya telah siap di dalam kotak Pandoraku, yaitu sebuah kamera digital dan baju Teater Angin angkatanku dan kreasi angkatan diatasku. Setelah jam-j, jam pelajaran ke-3, aku langsung cabut, meninggalkan teman-temanku yang hendak mebalih Porjar atletik (kurasa tidak layak tonton, karena terprediksi Smansa kalah) setelah sebelumnya, messenger of S.I.D. from Teater Angin more »

19 Mar 2009, 21:08
Journey Kuliner
by

14 comments

Kumbasari, Lagi

Ada banyak kejadian yang pernah kita lewati di warung soto babad Kumbasari, tempat nongkrong favorit anak angin tahun 90-an. Berikut beberapa moment yang masih teringat.

Wira ngambul, ngambek. Saat itu, mungkin sekitar Agustus 1995 atau 1996, lupa. Yang jelas deket-deket ulang tahunku. Ceritanya, aku ditodong oleh kawan-kawan untuk traktiran soto babad. Maka malam itu kita janjian ketemu di Kumbasari. Berhubung aku tidak punya motor, maka seseorang ditugaskan untuk menjemput, entah Adhi atau Gantet, aku lupa. Lama menunggu, si penjemput tak kunjung datang.

Karena keterlambatan penjemput, akupun tiba di Kumbasari sangat terlambat. more »

  • Recent Comments

  • Random Posts

  • Anginers

  • Next Random Story

    Kena.ajian.sirep Anak.muda Lautan Konvoi Adhi.runner.up Suling.bambu.peniru.rindik Malioboro Eksperimen.eksperimen Sekre Maaf.saya.tidak.tahu.perubahan.no.undi Klan Wahyu.gagal.mengkader.wira Wisata Ratna Sucahya.jangan.diajak Keroyokan.cerpen Dispen.nonton.film Angin.biang.demo Paria Antologi.bersyarat Sibang.kaja Kita.pasti.main Sampun.ngopi? Toya.bungkah Tuan.puteri Kisah.kisah.inses Ngetekok.metaluh Nigna Orang.asing.ketiduran Kami.siap.dimana.saja Kebersamaan.&.makanan Bajuku.mana.man?! Tas.campil.club Ciam.si.reuni Pula.suda.mala! Kalian.duduk.di.depan! Sanggar.minum.kopi Marah.turun.di.sawah Lombok.here.we.come The.absurd.gen Woi.ban.bocor Rest.in.peace Yang.masih.sama Granat Di.hadapan.tentara Ketua.menangis Tentang.angin Di.tokopedia Camot.penculik Ada.apa.dengan.kamis Vivi Memuput.rindu Meniru.orang.asing