Terpaku — Vivi Lestari
Di sini
menatap asap peleburan
yang memercik menjadi nyala api
sesayup gamelan Dewa Yadnya
menghempaskanku,
membakar atmaku
bajra pemangku nyaring terdengar
mantra puja jelas kuingat
tapi aku asing di duniaku
hitam pekat membungkusku
di saat darah merah masih mengalir
kucoba mantra 'tuk Hyang Widhi
aku makin terasing
ketika orang-orang bertanya siapa aku?
Ini tulisan dari Putu Vivi Lestari di masa-masa awal pencariannya sebagai penulis. Mungkin ditulis sekitar tahun 1997, ketika Vivi masih kelas 1 SMA menjelang naik kelas 2. Tulisan ini menjadi salah satu puisi yang mengisi antologi Angin: Antologi Puisi Bersama Teater Angin SMU 1 Denpasar 1997. Mungkin tulisan yang tergolong biasa-biasa saja. Belum cukup istimewa, atau tidak juga terlalu buruk. Belum sematang Ika Permata Hati atau Ida Ayu Arie Mayuni pada saat itu. Sehingga, belum menarik perhatian editor, Tan Lioe Ie, untuk dikomentari pada bagian epilog. Namun sebagai sebuah proses, tulisan ini tentu sangat pantas untuk dikenang.