Nostalgia Operet
Berikut ini saya sarikan operet-operet di jaman saya masih berstatus sebagai siswa Smansa Denpasar.
Jayaprana Layonsari – September 1994. Operet pertama saya, waktu masih kelas satu, pada MAKP terakhir, sebelum berganti nama menjadi GKS. Operet yang judulnya paling aneh. Bagaimana tidak aneh. Adegan dibuka dengan munculnya Jayaprana di panggung, memanggil-manggil Layonsari, lalu digebuki oleh para bajak laut. Setelah itu, Jayaprana Layonsari tidak pernah muncul lagi. Aneh bukan? Tokoh yang dijadikan judul, malah muncul hanya beberapa detik. Tokoh-tokoh yang lebih menonjol diantaranya Ksatria BH more »
Si Unyil dan Kapan-kapan
Operet, menjadi salah satu simbol eksistensi anak-anak angin di mata penghuni Smansa Denpasar. Penampilan anak angin dalam sebuah produksi operet pasti selalu ditunggu-tunggu, utamanya dalam gelaran Gempita Karmany Smansa (GKS), yang sebelumnya bertajuk Malam Aktifitas dan Kreatifitas Pentas (MAKP, terakhir tahun 1994). Setidaknya itu yang terjadi tahun 90-an, ketika GKS belum menjadikan artis-artis ibu kota sebagai bintang tamu penarik penonton, sarana promosi, yang mengakibatkan tiket GKS naik berlipat begitu mahal. [Tapi sampai saat ini saya masih yakin, operet angin akan selalu ditunggu oleh penonton GKS, sehebat apapun bintang tamu yang dihadirkan….] more »
Phillips Keliling Bali!
Masih tentang Phillips. Saat ini ketika Phillips sudah menginjak kelas 3, anak angin sedang dalam persiapan produksi operet untuk GKS tahun 1996. Seperti ritual tradisi anak angin dalam suatu produksi operet, yang dimulai dengan mencari inspirasi malam sampai larut di Pantai Kuta, begitu juga kali ini. Beberapa anak angin, khususnya cowok-cowok, malam itu telah bersiap-siap menuju Pantai Kuta.
Yang spesial malam itu adalah, di antara rombongan anak angin, terselip seorang Phillips! Lho, apanya yang spesial? Sangat spesial, karena tidak pernah sekalipun sebelumnya, Phillips diperbolehkan oleh Ibunda tersayang untuk ikut hura-hura sampai tengah malam bersama angin. more »