30 Mar 2009, 09:27
Intermezo Puisi
by

27 comments

Dari “Tukang Kebun” – Rabindranath Tagore

Matamu yang mengandung tanya itu duka. Ia mencari-cari hendak mengetahui isi hatiku bagai bulan hendak menduga laut.
Telah kusingkapkan hidupku seluruhnya di muka matamu, tak ada lagi yang tersembunyi atau tertahan. Itulah sebabnya mengapa tak kau tahu aku.
Jika hidupku hanya sebuah permata, akan dapat kupecahkan jadi seratus keping dan kurangkai jadi seutas rantai untuk kukalungkan di lehermu.
Jika ia hanya sekuntum bunga, bundar dan kecil dan indah, akan dapat kupetik dari batangnya untuk kusematkan di rambutmu.
Tapi ia adalah hati, kekasihku. Di manakah pantai dan dasarnya? more »

26 Mar 2009, 21:08
Journey Kuliner
by

35 comments

Tiang Nak Ten Sengaja

Dari sekian banyak cerita tentang soto babad Kumbasari, mungkin kejadian berikut ini adalah yang paling seru, paling menegangkan.

Malam itu, kita berempat, aku, Adhi, Wahyu, dan Jengki, nongkrong di Kumbasari. Seperti biasa, kita memesan soto babad dan minuman kesukaan masing-masing. Kita duduk di sebuah meja persegi di sebelah selatan warung, yang bisa ditempati di keempat sisinya. Jengki dan Adhi duduk di sisi barat, dengan Jengki di sebelah selatan, sementara Wahyu dan aku duduk di sisi timur, dengan Wahyu di sebelah selatan. Setelah masing-masing nambah sepiring nasi lagi, kita pun ngobrol ngalur ngidul, tidak lupa tertawa terbahak-bahak. more »

21 Mar 2009, 18:25
PSR Puisi
by

35 comments

Lomba Puisi untuk PSR 2009

Inilah aku. Hanya menulis di kala dirinya ingin atau ada yang layak untuk ditulis. Directly…

Hari itu hari Kamis dalam PSR 2009, 5 Maret. Dari rumah aku udah nyengir-nyengir karena akan dapet dispen setelah sekian lama (1 bulan). Segala sesuatunya telah siap di dalam kotak Pandoraku, yaitu sebuah kamera digital dan baju Teater Angin angkatanku dan kreasi angkatan diatasku. Setelah jam-j, jam pelajaran ke-3, aku langsung cabut, meninggalkan teman-temanku yang hendak mebalih Porjar atletik (kurasa tidak layak tonton, karena terprediksi Smansa kalah) setelah sebelumnya, messenger of S.I.D. from Teater Angin more »

19 Mar 2009, 21:08
Journey Kuliner
by

14 comments

Kumbasari, Lagi

Ada banyak kejadian yang pernah kita lewati di warung soto babad Kumbasari, tempat nongkrong favorit anak angin tahun 90-an. Berikut beberapa moment yang masih teringat.

Wira ngambul, ngambek. Saat itu, mungkin sekitar Agustus 1995 atau 1996, lupa. Yang jelas deket-deket ulang tahunku. Ceritanya, aku ditodong oleh kawan-kawan untuk traktiran soto babad. Maka malam itu kita janjian ketemu di Kumbasari. Berhubung aku tidak punya motor, maka seseorang ditugaskan untuk menjemput, entah Adhi atau Gantet, aku lupa. Lama menunggu, si penjemput tak kunjung datang.

Karena keterlambatan penjemput, akupun tiba di Kumbasari sangat terlambat. more »

12 Mar 2009, 23:52
Kuliner Tradisi
by

25 comments

Kumbasari

Mencari nasi jinggo di Kota Denpasar, saat ini begitu mudah. Sore sampai malam, bahkan menjelang pagi, hampir di setiap ruas jalan kita bisa menemukan penjual nasi campur minimalis dibungkus daun pisang, yang dihargai Rp 1.500 – Rp 2.500 per bungkus. Tahun 90-an, nasi jinggo identik dengan Kumbasari. Sepertinya saat itu nasi jinggo hanya dijual di sana, atau setidaknya, di Kumbasari yang paling terkenal. Lokasinya di sebuah gang pinggir Jalan Gajah Mada, seberang pintu masuk ke Pasar Kumbasari.

Kumbasari adalah salah satu tempat nongkrong favorit anak-anak angin tahun 90-an. Orang-orang menyangka, more »

10 Mar 2009, 20:17
Intermezo
by

23 comments

Jenuh, dan Semakin Jenuh

Dulu, ketika akhirnya memutuskan untuk membuat sebuah blog, saya tahu bahwa suatu saat akan mengalami perasaan seperti yang saya rasakan sekarang, jenuh. Saya juga tahu, musuh utama saya adalah inkonsistensi. Maka, untuk berperang melawan kejenuhan dan ketidakkonsistenan itu, saya mempersenjatai diri dengan sebuah jargon, “Setidaknya setiap Kamis, jam sembilan malam, lewat delapan menit, akan selalu ada kisah baru.”

Jargon tersebut telah menciptakan sebuah tanggung jawab moral kepada diri saya sendiri, untuk tetap menulis. Dengan jargon ini, saya berharap, ketika dilanda kejenuhan, saya bisa tetap [dipaksa] konsisten. more »

5 Mar 2009, 21:08
Drama Latihan PSR
by

13 comments

Dear Diary

Dalam sebuah kebersamaan, biasanya selalu ada pergesekan. Itu hal yang lumrah. Pergesekan mengarah ke konflik antar individu biasanya terjadi karena perbedaan sensitivitas masing-masing individu tersebut dalam sudut pandang mereka terhadap sesuatu. Cieee… bahasaku sudah keren belum? Soalnya aku mulai bingung dengan apa yang kutulis. Biasanya, semakin aku bingung membaca sebuah tulisan, aku menganggap tulisan tersebut menggunakan bahasa yang luar biasa keren. Wualahhh… 😀

Jadi intinya begini. Cerita ini masih dalam rangka persiapan KCDLL-nya anak angin pada PSR tahun 1995. Dalam naskah KCDLL, terdapat tokoh dokter. more »

 
  • Recent Comments

  • Random Posts

  • Anginers

  • Next Random Story

    Kena.ajian.sirep Anak.muda Lautan Konvoi Adhi.runner.up Suling.bambu.peniru.rindik Malioboro Eksperimen.eksperimen Sekre Maaf.saya.tidak.tahu.perubahan.no.undi Klan Wahyu.gagal.mengkader.wira Wisata Ratna Sucahya.jangan.diajak Keroyokan.cerpen Dispen.nonton.film Angin.biang.demo Paria Antologi.bersyarat Sibang.kaja Kita.pasti.main Sampun.ngopi? Toya.bungkah Tuan.puteri Kisah.kisah.inses Ngetekok.metaluh Nigna Orang.asing.ketiduran Kami.siap.dimana.saja Kebersamaan.&.makanan Bajuku.mana.man?! Tas.campil.club Ciam.si.reuni Pula.suda.mala! Kalian.duduk.di.depan! Sanggar.minum.kopi Marah.turun.di.sawah Lombok.here.we.come The.absurd.gen Woi.ban.bocor Rest.in.peace Yang.masih.sama Granat Di.hadapan.tentara Ketua.menangis Tentang.angin Di.tokopedia Camot.penculik Ada.apa.dengan.kamis Vivi Memuput.rindu Meniru.orang.asing