Malam Jahanam (Preview MAS TA 2010)
Di bulan Januari 2010 ini, kembali anak angin menyelenggarakan Malam Apresiasi Sastra Teater Angin. Seperti tahun-tahun sebelumnya, MAS TA 2010 diselenggarakan selama dua hari, tanggal 29 dan 30 Januari 2010. Bertempat di Aula SMA Negeri 1 Denpasar, Jalan Kamboja, MAS dimulai pada pukul 19.00 WITA, dimana di hari pertama akan menampilkan Teater Angin (SMA 1 Denpasar), Teater Topeng (SMA 2 Denpasar), Teater Blabar (SMA 4 Denpasar), Teater Limas (SMA 5 Denpasar), Teater Antariksa (SMA 7 Denpasar), Teater Wong Kutus (SMA 8 Denpasar), Teater La Jose (SMAK Santo Yosep), Teater Sang Saka, Teras, Teater Ombak, Teater Bisma, Komunitas Patah Hati (Alumi Angin 2005), more »
Pementasan dan Setelah MAS 2009
Ya.. teman-teman, perspektifku agaknya sama dengan para penonton… Hari pertama, keren… dilihat dari teater-teater yang tampil, pementasannya oke… Hanya BARONK yang membuatku terkesan diantara BARONK dan 69 (yang kutonton). Hari kedua… Aku ngikut (maunya nyikut) bli Wira “PTBN in 197 days and still counting”, begitulah… Karena kepuasan penonton adalah yang utama. Dan tiada penonton yang kulihat puas dengan Sementara Menunggu Godot karya kami. Melihatnya tidak membuatku puas meskipun Tentang Angin dilantunkan dengan salah oleh Kamillo, karena dia tidak hapal liriknya, mungkin (teruslah bertibus anginku kepakkan sayap peri mungilmu, tetaplah berhembup anginku alunkan nyanyian camar-camarmu more »
Godot, Badge, dan Kontributor [lagi]
Kebetulan tadi saya sempat membuka email yang di yahoo. Ada sebuah pesan singkat dari seorang kawan, bunyinya begini, “Salam Bli WIra,,, Ditunggu postingan tentang MASnya..”
Lalu barusan, seorang kawan yang lain menulis komen di sini yang isinya senada, meminta saya untuk menulis review tentang pementasan Menunggu Godot dari MAS-nya anak-anak angin. Pada awalnya, sebelum pementasan, saya memang berniat untuk menulis review yang paling tidak akan diposting Sabtu atau Minggu kemarin. Tapi setelah pementasan, niat itu tiba-tiba hilang begitu saja. Namun, kedua kawan ini telah mengingatkan saya akan sebuah tanggung jawab. more »
Drama Latihan MAS Monolog Musikalisasi Puisi Teaterisasi
by Wira Santosa
39 comments
Anak Angin Menunggu Godot
Sudah lebih tiga bulan aku bernostalgia tentang angin dengan menuliskan kembali kilasan-kilasan memori yang masih samar tersimpan. Tiba-tiba saja, kemaren, ada dorongan yang begitu kuat untuk bernostalgia dengan cara yang lain. Aku ingin merasakan kembali suasana angin. Merasakan, dan tidak sekedar mengingat atau membayangkan. Satu-satunya cara adalah, dengan kembali berada di tengah-tengah suasana angin. Kebetulan aku mendapat informasi bahwa anak angin sedang dalam persiapan untuk menggelar Malam Apresiasi Sastra, MAS, pada tanggal 29 dan 30 Januari 2009. Normalnya, saat-saat ini, anak angin pasti sedang intens latihan. Kesempatan yang sangat tepat untuk mengunjungi mereka. more »
Bau Tae’ di Sini!
Maaf sebelumnya, ingatanku agak kacau. Sebelumnya aku menulis bahwa Sorga Neraka adalah Malam Chairil Anwar terakhir. Tapi tiba-tiba aku ragu, jangan-jangan cerita berikut inilah yang merupakan Malam Chairil Anwar terakhir, bukannya Malam Apresiasi Sastra yang pertama. Aku ragu, kisah ini mengambil waktu Oktober 1995 atau April 1996 ya? Tapi untuk sementara, anggap saja ini adalah MAS yang pertama, dalam rangka Bulan Bahasa 1995.
Pentas anak angin kali ini terinspirasi dari pementasan Bali Eksperimental Teater nya Nanoq da Kansas. Ada keinginan untuk bereksperimen melalui gesture, olah tubuh. Akhirnya aku mencoba untuk meng-create sebuah naskah secara dadakan, more »
Sorga Neraka [2]
Cerita di balik pementasan. Beberapa anak angin sangat excited dalam masa persiapan, karena kita pada akhirnya punya cukup uang untuk membeli beberapa lampu panggung. Iya man, lampu panggung! Memang ada beberapa peninggalan lampu dari angkatan sebelumnya, tapi kurang banyak. Jadi kita langsung meluncur ke Tiara Dewata, pilih-pilih, OK, langsung bayar di kasir.
Lalu para tukang kayu yang dikomando oleh Ardita mulai merancang tatakan-tatakan untuk lampu. Agak susah juga. Lampunya ternyata terlalu berat, sehingga tatakan segitiga yang kita buat baru bisa berdiri sesuai harapan setelah diberi batu pemberat. Hehehe, agak-agak dongkol juga dengan kebodohan kita mengolah tatakan ini. more »
Sorga Neraka [1]
Mari kita tinggalkan sejenak cerita-cerita seputar PSR. Anak Angin punya gawe tahunan yang namanya MAS, Malam Apresiasi Sastra. Ajang ini biasanya digunakan sebagai momen unjuk gigi bagi anak-anak baru. Juga momen untuk persiapan ajang-ajang yang lebih besar seperti PSR, Pekan Seni Remaja. Istilah MAS pertama kali muncul kalau tidak salah sekitar akhir tahun 1995. Tahun-tahun sebelumnya, ada ajang sejenis yang menjadi cikal bakal MAS, yaitu Malam Chairil Anwar.
Malam Chairil Anwar, acara yang dipersembahkan oleh anak angin untuk mengenang Chairil Anwar, penyair angkatan 45 yang meninggal tanggal 28 April 1949, di usianya yang belum genap 27 tahun. more »