Lagi, MAS Teater Angin 2013
Teater Angin kembali menggelar Malam Apresiasi Sastra, seluruh crew teaterangin.com turut mengundang siapa pun yang kebetulan mampir di sini untuk mampir ke sana, sesuai poster di atas. Untuk sekedar bacaan ringan sebelum menonton MAS 2013, tidak ada salahnya membongkar arsip lama teaterangin.com berikut ini:
Preview MAS 2009 oleh Wira
Review MAS 2009 oleh Wira
Review MAS 2009 oleh Gungbo
Preview MAS 2010 oleh Wira
Review MAS 2010 oleh Wira
Poster MAS 2011
Review MAS 2012 oleh Ahong
MAS jaman lawas bisa dilihat di sini, sini, sini, dan sini.
Aku Bosan Jadi Patung!!!
Ada yang pernah? Dalam sebuah pementasan, selalu berada di atas panggung, tapi tidak sebagai pemeran utama! Ada yang pernah? Aku pernah…. 😉
Ini kejadiannya waktu aku sudah kelas 3. Kalau tidak salah, untuk acara Malam Apresiasi Sastra (MAS) tahun 1996, sekitar bulan Oktober/November. Kita memainkan drama berjudul “Adi dari Trunyan”, sebuah naskah hasil rombakan dari naskah yang aku lupa judul aslinya, dibawa Adhi Tiana sebagai oleh-oleh sepulang dia dari Jakarta, menerima hadiah juara 2 lomba cipta cerpen tingkat nasional. Adhi Tiana sendiri yang menyutradarai pementasan ini, aku membantu sebagai asisten sutradara, dengan pemain-pemain didominasi anak-anak kelas 1, more »
MAS = Malam Apresiasi Sssttt… [1]
Malam Apresiasi Sastra Teater Angin 2010, telah sukses digelar pada 29 dan 30 Januari 2010. Aplause dan salut pantas dilayangkan kepada anak-anak angin, untuk kerja keras yang telah dilakukan. Sekali lagi anak-anak angin mampu menunjukkan eksistensinya dalam aktifitas kreatif. Mereka tidak hanya berhasil dalam melanjutkan tradisi turun temurun, tapi juga telah mendapatkan pembelajaran yang sangat berarti, dalam mengorganisir sebuah event, mulai dari persiapan, sosialisasi dan kerja sama dengan pihak-pihak terkait, sampai pada kesuksesan dalam menampilkan pementasan yang layak untuk dinikmati.
Pola pelaksanaan MAS tahun ini more »
Malam Jahanam (Preview MAS TA 2010)
Di bulan Januari 2010 ini, kembali anak angin menyelenggarakan Malam Apresiasi Sastra Teater Angin. Seperti tahun-tahun sebelumnya, MAS TA 2010 diselenggarakan selama dua hari, tanggal 29 dan 30 Januari 2010. Bertempat di Aula SMA Negeri 1 Denpasar, Jalan Kamboja, MAS dimulai pada pukul 19.00 WITA, dimana di hari pertama akan menampilkan Teater Angin (SMA 1 Denpasar), Teater Topeng (SMA 2 Denpasar), Teater Blabar (SMA 4 Denpasar), Teater Limas (SMA 5 Denpasar), Teater Antariksa (SMA 7 Denpasar), Teater Wong Kutus (SMA 8 Denpasar), Teater La Jose (SMAK Santo Yosep), Teater Sang Saka, Teras, Teater Ombak, Teater Bisma, Komunitas Patah Hati (Alumi Angin 2005), more »
Annamaya (dari LDM ETEC)
Judul tulisan ini diganti tanggal 13 Maret 2010.
Judul sebelumnya: Janji-nya Anak Angin (dari LDM ETEC)
Thanks buat Gungbo atas koreksinya yang sangat terlambat… 😉
Update 24 Maret 2010: berita mengenai LDM ETEC di Bali Post, klik di sini.
Tulisan ini hanyalah sebuah review terlambat, tentang keikutsertaan anak-anak angin dalam sebuah lomba drama modern bertajuk LDM ETEC, yang diselenggarakan pada tanggal 19-20 Desember 2009 oleh mahasiswa UNUD (kalau tidak salah dari Fakultas Ekonomi, atau Teknik? Gungbo, tolong dikoreksi….) Kita patut berterima kasih kepada para mahasiswa penyelenggara lomba ini, more »
Dear Diary
Dalam sebuah kebersamaan, biasanya selalu ada pergesekan. Itu hal yang lumrah. Pergesekan mengarah ke konflik antar individu biasanya terjadi karena perbedaan sensitivitas masing-masing individu tersebut dalam sudut pandang mereka terhadap sesuatu. Cieee… bahasaku sudah keren belum? Soalnya aku mulai bingung dengan apa yang kutulis. Biasanya, semakin aku bingung membaca sebuah tulisan, aku menganggap tulisan tersebut menggunakan bahasa yang luar biasa keren. Wualahhh… 😀
Jadi intinya begini. Cerita ini masih dalam rangka persiapan KCDLL-nya anak angin pada PSR tahun 1995. Dalam naskah KCDLL, terdapat tokoh dokter. more »
Profesor Adhi
PSR tahun 1995, waktu aku masih kelas satu, salah satu group angin memainkan drama Kisah Cinta dan Lain-lain (KCDLL) yang disutradarai oleh Phalayasa. Dalam naskah tersebut terdapat tokoh Profesor. Jika saja KCDLL kita mainkan saat ini, maka yang paling pantas untuk memerankan tokoh Profesor itu adalah aku sendiri, –selain Gantet tentunya– mengingat kondisi rambut di kepalaku yang sudah menipis layaknya seorang profesor. Tapi, 14 tahun lalu, Phalayasa menjatuhkan pilihannya pada Adhi Tiana sebagai sang Profesor.
Suatu sore, setelah latihan KCDLL berakhir, anak-anak angin diundang oleh Dewandra untuk makan malam di rumahnya. more »
Djembatan Gondolajoe
Maaf sebelumnya, tidak banyak yang bisa saya ingat tentang cerita ini. Mungkin Eka Sucahya dan Wahyu Dhyatmika bisa menambahkan dan mengoreksi nostalgia saya.
November 1994, Senat Mahasiswa Universitas Udayana menyelenggarakan Lomba Drama Modern se-Bali untuk umum. Anak angin memutuskan untuk ikut berperan, dan mengambil naskah Jembatan Gondolayu dari Nasjah Djamin. Waktu itu saya masih kelas 1, dan ini adalah pengalaman pertama saya dalam sebuah produksi drama modern. Sebelumnya saya hanya berkesempatan berproduksi dalam sebuah operet. Seingat saya, keputusan untuk ikut lomba ini diambil sekitar seminggu sebelum lomba. Nah lho, mepet banget! more »