Kena Ajian Sirep
Malam itu mungkin malam yang paling aneh yang kami alami di Pantai Kuta. Saya lupa, dalam rangka apa kami malam itu ke Kuta. Anggap saja sekedar mengisi malam minggu, bagi sebagian besar anak angin cowok yang jomblo.
Seperti biasa, kami duduk di atas pasir di tepi pantai, memandang laut dan menikmati gemuruh ombak, berbaur dengan obrolan, canda, tawa. Saya lupa, apakah kami berencana untuk bermalam di pantai malam itu atau tidak. Yang jelas, tiba-tiba saja semua dari kami pada akhirnya mengantuk dan tertidur di pantai. Pulas.
Ini sungguh ganjil. Kami bisa-bisanya tertidur pulas, S-E-M-U-A! Biasanya memang ada saja yang tertidur, namun pasti juga masih ada yang terjaga, yang kadang-kadang sesekali mengganggu temannya yang tidur.
Entah berapa lama kami semua tertidur. Lalu satu per satu terbangun dengan normal. Dengan normal di sini maksudnya adalah bangun sendiri, tanpa ada gangguan dari teman. Dan itu tentu saja sangat mengherankan. Kami saling bertanya satu sama lain, siapa di antara kami yang tertidur paling akhir, satu orang yang melihat kawan-kawan lainnya tidur. Tidak ada yang ingat.
“Aneh. Mungkinkah kita semua kena ajian sirep?” celetuk seorang kawan.
“Wah, bisa jadi. Coba periksa barang-barang dan dompetnya, masih aman nggak?” timpal kawan yang lain.
Barang berharga yang kami bawa saat itu palingan hanya kunci motor dan STNK di dompet. Belum jamannya orang-orang waktu itu membawa HP. Uang di dompet untuk ukuran anak SMA, yah paling-paling cuma seribu dua ribu rupiah.
Tidak ada yang melaporkan kehilangan sesuatu, kecuali saya. Saya merasa uang di dompet sejumlah Rp20.000, empat lembar uang lima ribuan, raib. Jika dikonversi dengan nilai uang saat ini, itu sekitar Rp400.000. Uang itu adalah tabungan saya selama sebulan, setiap minggunya bapak saya ngasi uang jajan Rp5.000. Masih utuh karena saya licik setiap jam istirahat sekolah, tidak pernah berbelanja. Setiap jam istirahat saya hanya mengandalkan sebatang semat dan sedotan, lalu bergerilya dari satu teman ke teman lainnya, menyomot sepotong lumpia dan menyedot sedikit minuman. Cara hemat ala saya.
Jika kami semua kena ajian sirep, yang punya ilmu kurang total merampok kami. Ada sekian kunci motor lengkap dengan STNK, jika diambil motornya maka dapat diuangkan. Kenapa hanya uang saya sejumlah Rp20.000 yang hilang?! Atau, ini hanya karma buat saya seorang? Akibat berbuat licik di jam istirahat! Ya, bisa jadi. Maka saya harus bersyukur, saya mendapat ganjaran pada saat itu, sehingga tidak menjadi hutang karma yang mungkin akan saya bayar mahal di kemudian hari, atau di kehidupan yang akan datang.
iya sih, ndak akan hilang.. tapi berubah wujud jadi air kencing.. kalau di fisika itu namanya mencair..
Haha, cerita malam misterius di Pantai Kuta ini kayak episode “Misteri Dunia” versi anak angin. Gue bisa bayangin gimana bingungnya lo semua pas bangun tidur, kemudian sadar bahwa “Eh, kok bisa ya kita semua tidur serentak gini?” Pasti sejenak merasa kayak di film-film, dimana semua orang di satu kota tiba-tiba tertidur karena ulah alien atau sihir.
Tapi part yang paling bikin ngakak itu pas lo sadar kalo cuma uang lo yang ilang. 😂 Kalau emang kena ajian sirep, si pelaku sirepnya kurang ambisius ya, cuma ngincer uang Rp20.000. Itu sih malingnya pasti lagi training, belum lulus jadi maling profesional. Atau mungkin dia pikir, “Ah, anak-anak SMA ini palingan juga ga banyak bawa duit. Ambil sedikit aja buat ongkos pulang.”
Dan gue setuju sama teori karma lo. Mungkin alam semesta punya cara unik buat bilang, “Nah, lo liat kan, berbuat licik di jam istirahat juga ada balasannya.” 😆 Tapi, seriusan, strategi bertahan hidup lo di jam istirahat itu kreatif juga, pakai semat dan sedotan. Gue jamin, itu bisa jadi tips jitu buat anak SMA jaman sekarang yang pengen irit.
Anyway, semoga pengalaman “kena ajian sirep” ini jadi pelajaran berharga. Selain jangan terlalu licik saat jam istirahat, mungkin juga jangan terlalu nyaman tidur di tempat umum, biar ga kena sirep lagi. Tapi, yang paling penting, cerita ini berhasil bikin gue tersenyum. Thanks udah share pengalaman unik dan lucu ini. Dan semoga uang Rp20.000 itu dianggap sebagai sedekah gaib yang membawa berkah, bukan cuma karma. 😄
Coba dipke nraktir es teh pst ga akan hilang