Membelah Bali [5]
Perjalanan mengayuh sepeda meninggalkan Bedugul adalah perjalanan yang sangat berat. Terutama karena kita bertiga mesti meninggalkan keceriaan bersama anak-anak KISS-1, meninggalkan wajah-wajah takjub dan kagum mereka, dan buat Adhi Tiana, meninggalkan senyum manis seorang HE. Ditambah lagi dengan hujan yang mulai turun, semakin lama semakin lebat, ditemani kabut penghalang pandang mata yang dingin. Untung saja Putu Barli rela meminjamkan jas hujannya untukku, sementara Adhi dan Ardita sudah siap dengan jas hujan masing-masing.
Pada suatu kesempatan, entah karena apa, tiba-tiba saja aku yang bersepeda paling belakang, menggencet rem belakang sekuat-kuatnya. more »