The Absurd Generation

The ABSURD gen: Sarana Katarsis nan Kahkahkah

The ABSURD gen yang saya bahas kali ini merujuk pada grup WA yang isinya tak seberapa alumni Angin. Nama grup sempat mengalami beberapa kali perubahan hingga akhirnya para admin bosan dan berhenti di The ABSURD gen. Gen di sini kemungkinan singkatan dari generation yang artinya generasi, atau bisa jadi dogen yang artinya saja. Beberapa yang lain mengartikan gendut, gentong, detergen, hidrogen, jerigen, pokoknya kata-kata dengan gen, yang entah apa hubungannya, yang penting absurd. Atau bisa jadi gen yang dimaksud adalah bagian kromosom yang menjadi lokasi sifat-sifat keturunan. Entahlah.

Inisiator pembuatan grup adalah Dimas Hendratno, yang didukung oleh Ardita dll, ketika mengemuka obrolan tentang reuni lintas generasi Teater Angin sekitar 10 tahun lalu. Lalu pada tanggal 1 September 2015, ide pembuatan grup WA itu dieksekusi oleh Wira Santosa. Untuk memperluas jaringan serta pertumbuhan grup secara pesat, Wira membuat semua anggota menjadi admin. Setiap admin diharapkan memasukkan teman-teman Angin yang ada di kontaknya ke dalam grup. Dengan metode ini, anggota grup pernah membludak (eh?) hingga 50-an bahkan mungkin 60-an alumni, yang 100%-nya adalah admin.

Namun sayang, konsep yang tidak jelas (baca: absurd) serta obrolan yang terlalu liar mengakibatkan banyak admin yang mengundurkan diri. Termasuk sang inisiator, pamit dengan alasan (salah satunya) antisipasi terhadap konten 17+ yang kadang berseliweran di grup, takut tiba-tiba anaknya yang membuka HP.

Hingga saat ini, admin grup sebanyak 37 orang, terdiri dari 14 angkatan, dengan rentang 19 tahun (lulusan 1993 s.d. 2011), dimana streak terpanjang adalah 8 angkatan, lulusan tahun 1996 s.d. 2003. Berikut ringkasan admin setiap angkatan: 1990-1993 (1) | 1991-1994 (1) || 1993-1996 (1) | 1994-1997 (5) | 1995-1998 (6) | 1996-1999 (4) | 1997-2000 (3) | 1998-2001 (3) | 1999-2002 (5) | 2000-2003 (1) || 2003-2006 (1) | 2004-2007 (1) | 2005-2008 (2) || 2008-2011 (3).

Dari 37 admin, yang aktif berinteraksi bisa dihitung dengan jari. Namun pada masa jayanya, aktivis yang sedikit itu bisa mengangkat aktivitas grup hingga ratusan bahkan mendekati ribuan chat per hari. Bahkan dalam satu waktu bisa terjadi 2, atau 3, bahkan lebih obrolan dengan tema yang berbeda. Misal A dan B ngobrol tema 1, C dan D tema 2, E dan F tema 3, lalu B ikut nimbrung di tema 2 atau 3 tanpa meninggalkan tema 1, sebaliknya C juga masuk obrolan tema 1 atau 3, dan seterusnya. Kita harus benar-benar kuat secara fisik dan mental, menjaga konsentrasi, untuk bisa mengikuti setiap percakapan. Atau jika ingin menyerah, tinggal clear chat, beres urusan. Ada juga yang memilih left group, dipersilahkan.

Setiap admin memiliki keunikan masing-masing. Ada admin yang tidak pernah berkomentar sama sekali sejak awal. Ada admin yang tidak kenal dengan admin lainnya, banyak. Ada spesialis berjualan dengan tag line: be dadi ne? Lalu ada yang memanfaatkan grup sebagai tempat sampah, sarana katarsis yang manjur dengan melempar keresahan dan emosinya, tak peduli mendapat tanggapan atau tidak. Syukur jika ada yang menanggapi dengan serius, namun lebih banyak tanggapan yang absurd dan melenceng dari topik awal.

Ada juga yang memiliki tawa khas: kahkahkah, bahkan tawa ini sempat digunakan sebagai tawa wajib di grup. Namun yang paling fenomenal adalah, paling kelas, berada di atas segalanya, namun tanpa isi: admin dengan spesialis rambut yang hilang. Saran dari saya, manfaatkanlah admin dengan tipe terakhir ini jika ingin bertahan lama di grup. Jika bisa nimbrung dalam obrolan yang membahas admin tipe ini, maka posisi kita aman. Contoh kalimat yang bisa dipakai seperti ini: Dulu, sewaktu saya menjadi kepala kelaas, pernah jalan-jalan bersama kepala dindas sampai ke ataas monumen ndasional. Kurang lebih demikian. Sudah pahamkahkah, soB? OK!