Teater Angin

Perkara Ulang Tahun yang Kerilu (Part 2)

OOT: Tahukah Anda, bahwa dulu, bayi di Korea Selatan yang lahir tanggal 31 Desember, keesokan harinya langsung berumur dua tahun? Itu karena bayi yang baru lahir di Korea Selatan langsung berumur satu tahun, dan bertambah satu tahun setiap tahun baru.

Cukup OOT-nya, mari kita mulai. Setelah bergerilya melalui friendster, menyebarkan woro-woro reuni kepada setiap akun yang terdeteksi sebagai alumni angin, pada Oktober 2008 terkumpul sangat banyak masa di lapangan Smansa Denpasar. Acara kumpul-kumpul yang diprakarsai oleh Gantet, tamatan 1998, menghadirkan Mbak Mona sebagai alumni tertua, tamatan 1994. Reunian ini merupakan reuni kedua yang dilaksanakan tahun 2008, setelah sebelumnya kita ngumpul di bulan Agustus.

“Kakak angkatan berapa?” tanya seorang anak angin kelas 1 kepada saya.

“Oh, saya angkatan ’97.”

“Lho, kok bisa angkatan 97? Saya aja angkatan 45. Berarti saya lebih dulu dari Kakak dong?” anak itu kembali bertanya dengan raut kebingungan.

“Saya angkatan ’97 karena tamat SMA tahun 1997. Kamu angkatan ’45 karena temennya Chairil Anwar ya?” saya bercyandya.

“Tidak, Kak. Saya angkatan 45 karena kakak kelas saya angkatan 44.”

Lalu saya yang jadi penasaran. Kenapa kakak kelasnya angkatan 44? Diperoleh jawaban karena kakak kelasnya angkatan 43. Dia juga angkatan 43 karena kakak kelasnya angkatan 42, dan seterusnya, saya tidak mendapatkan alasan yang jelas. Jika mundur terus sampai angkatan satu, maka dapat disimpulkan bahwa anak angin angkatan pertama adalah yang masuk SMA tahun 1964.

Apakah ini berarti angin berdiri tahun 1964? Setahu saya dulu disepakati (oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dan malas menelusuri sejarah) bahwa angin berdiri tahun 1963. Apakah anak-anak angin yang sekarang sudah mengetahui kebenarannya bahwa angin berdiri tahun 1964, sehingga berani menyematkan angka angkatan ini? Ternyata tidak juga, karena mereka tahunya angin berdiri tahun 1963.

Kalau tidak salah ingat, CMIIW, penelusuran saya pada waktu itu sebenarnya berhenti di angka 37. Kakak kelas angkatan 37 tidak merasa atau tidak tahu bahwa dirinya adalah anak angin angkatan 36. Angkatan 37 ini adalah anak angin yang masuk SMA tahun 2000 dan tamat tahun 2003, jika tidak pernah tinggal kelas atau tidak mengikuti kelas percepatan.

Jika dihitung sejak tahun 1963, maka angin berumur 37 tahun pada 2000 dan berumur 45 tahun pada 2008. Apakah ini berarti bahwa pencetus angka angkatan menyesuaikan umur angin dengan angka angkatan? Jika memang demikian, seharusnya umur angin menggunakan sistem umur orang Korea Selatan saja, sehingga anak angin yang masuk SMA tahun 1963 menjadi angkatan ke-1, bukannya angkatan ke-0.