Membelah Bali [7]
Tak terasa, pagi di Kintamani menjadi awal hari kelima perjalanan kita bertiga. Sebelum melanjutkan mengayuh sepeda, aku, Adhi, dan Ardita sempat foto bareng dengan anak laki-laki si Ibu penjaga warung, umur sepuluh tahunan. Matanya berbinar riang, mungkin itu pertama kali dia difoto. Mungkin juga terpikir di benaknya, “Suatu saat aku ingin seperti kakak-kakak yang gagah perkasa ini….” Lalu, hanya ucapan terima kasih yang kita tinggalkan.
Jalanan masih menanjak. Menurut perhitungan Ardita, yang lumayan menguasai daerah di sana, hari itu juga kita bisa sampai di desanya, Manukaya, Tampaksiring, Gianyar. Selambat-lambatnya kayuhan sepeda kita, more »