The Absurd Generation

Kisah-kisah Inses

apalah artinya tidur
sementara pikiran mengelana:
gadis penjual sesajen kepada Tuhan
sengketa nenek penari tepi desa
aturan dilanggar peraturan
....

Pernah dengar aturan dilarang berpacaran sesama anggota Teater Angin? Memenuhi permintaan seorang kawan, latar belakang dan kisah-kisah tentang hal itu akan saya ceritakan sekarang, sebatas yang saya tahu.

Dulu, saya tidak tahu kapan tepatnya, mari kita anggap sekitar tahun 1992 saja, ada kelompok teater SMA dari Jakarta yang studi banding ke Teater Angin. Terjadi saling berbagi praktik baik antara kedua teater tersebut, dan ternyata ditemukan ada kesamaan di antara mereka, yaitu sama-sama memegang prinsip kebersamaan dan kekeluargaan yang erat.

Namun, kelompok Jakarta benar-benar mengartikan keluarga secara harfiah, tidak sekedar kiasan. Mereka menganggap bahwa mereka terlahir dari ibu dan bapak yang sama, satu darah, sehingga melarang adanya kisah cinta di antara mereka. Inses, haram!

Demikian jika ditelaah secara filosofis. Namun dari sisi praktikal, tujuan sebenarnya adalah antisipasi terhadap masa depan yang tak menentu. Bayangkan jika ada sepasang kekasih sesama Angin. Seandainya suatu saat mereka -jikping– putus, maka suasana latihan dikhawatirkan menjadi awkward. Atau, salah satu dari mereka enggan datang, malah bisa jadi keduanya. Lebih jauh lagi, jika suatu saat diadakan reuni, datang ndak?

Praktik baik dilarang berpacaran sesama anggota ini akhirnya diterapkan juga di Angin, menjadi semacam aturan tak tertulis. Namun, aturan dibuat untuk dilanggar, bukan? Maka demikianlah, aturan ya aturan, jatuh cinta siapa yang bisa melarang?

Kisah inses pertama yang saya ketahui adalah We dan Do. Sejak SMA mereka berpacaran, hingga kemudian menikah, dan anaknya juga alumnus Angin. Kisah inses mereka diikuti oleh Ve dan Wo, namun sayang akhirnya kandas selepas SMA. Kisah-kisah inses lainnya yang kandas diantaranya Ae dan Bo, Re dan Io, juga Ge dan Go.

Jauh sebelum Ge dan Go jadian, Ge sempat ditembak Wol, namun ditolak mentah-mentah. Kisah cinta segi tiga antara Ge, Go, dan Wol ini membuat Mo berpikir bahwa Go dan Wol pertemanannya retak. Ketika Mo ingin mengajak Go ke suatu acara, maka dia tidak akan mengajak Wol. Demikian juga jika Mo ingin mengajak Wol, otomatis dia tidak mengajak Go. Hingga akhirnya, Go dan Wol janjian bertemu di rumah Mo untuk menghadiri sebuah upacara, sekaligus menghapus anggapan Mo.

Walaupun ditolak Ge, Wol akhirnya memiliki juga kisah inses, namun terjadi selepas SMA, bersama Rel. Tak lama, Rel dan Wol bubar, namun tetap menjalin hubungan baik. Mereka tetap akrab bercanda satu sama lain di grup WA The ABSURD gen. Keakraban ini, mungkin, menjadi inspirasi bagi So untuk menyatukan Ve dan Wo di grup WA tersebut. Sebelumnya Wo sudah ada di grup, lalu So menambahkan Ve. Lalu Wo keluar. Lalu Ve keluar. So biang kerok.

Kisah inses terakhir, yang saya dengar dari Ko, adalah kisah Pe dan Po. Seperti halnya Rel dan Wol, Pe dan Po baru jadian selepas SMA, namun bedanya mereka bisa melanjutkan hingga pernikahan. Uniknya lagi, sebelum bersama Po, Pe pernah menjalin kisah inses dengan beberapa anak Angin lain, lintas angkatan!