Adegan Seru?
[Pastikan Anda sudah pernah merayakan sweet seventeen sebelum melanjutkan membaca….]
Banyak lagi cerita tentang Pantai Kuta. Pernah suatu hari, Wahyu bercerita tentang cerita salah satu kawannya, sebut saja Bejo, bukan nama sebenarnya. Dalam cerita itu, disebutkan, pada suatu pagi dini hari, si Bejo menyaksikan sebuah adegan mesum sepasang bule di pinggir Pantai Kuta. Benar-benar adegan mesum seperti di film-film yang dibintangi Asia Carrera. Ketika si Bejo mencoba mendekat untuk menyaksikan lebih jelas, pasangan bule itu bukannya malu, tapi tambah bersemangat, tidak risih sedikit pun. Setelah adegan puncak tercapai, si Bejo berinisiatif untuk memberikan applaus sambil bertepuk tangan, dengan gaya standing ovation. Pasangan bule itu hanya tersenyum sambil merapikan pakaian mereka, dengan berkali-kali mengucapkan, “Thank you… thank you….”
Setelah mendengar cerita itu, beberapa anak angin terobsesi untuk bisa menyaksikan kejadian yang pernah disaksikan Bejo. Maka, anak-anak ini pun semakin rajin ke Pantai Kuta, bahkan sampai subuh, demi berburu sebuah adegan mesum. Tapi entah kita lagi sial, atau memang tertipu dengan cerita Bejo, tidak sekali pun kita bisa menemukan adegan yang begitu dinantikan. Yang kita temukan paling-paling hanya pasangan bule lewat di depan mata, hanya berpelukan mesra.
Tapi ada satu kejadian yang lumayan seru. Malam itu, ketika kita sedang bersantai di pinggir Pantai Kuta, tiba-tiba terdengar suara-suara aneh. Seperti suara orang yang sedang berciuman, tapi sangat keras. Beberapa dari kita yakin, itu memang suara orang yang sedang berciuman, dengan begitu bersemangat, sampai terdengar jelas. Setelah diselidiki lebih jauh, ternyata di dekat tempat duduk kita, di sebuah emperan bangunan kafe pinggir pantai yang sudah tutup, terlihat dua sosok manusia yang tidak begitu jelas sedang berbuat apa. Kita yakin suara-suara itu berasal dari sana. Maka diutuslah dua orang untuk mondar-mandir di sekitar TKP, menyelidiki apa yang sebenarnya sedang mereka lakukan. Siapa tahu ini adegan yang kita nantikan.
Laporan mata-mata menyebutkan, dua sosok itu adalah seorang wanita bule Jepang, bersama seorang pribumi kekar berkulit gelap, layaknya gigolo. Tapi mereka masih berpakaian lengkap, tidak ada yang dilakukan selain berciuman. Kita sangat kecewa. Lebih kecewa lagi, karena kita tidak punya keberanian yang sama seperti Bejo, untuk menghampiri mereka dan menonton dari jarak yang lebih dekat. Kita pasrah hanya bisa mendengar suara-suara ciuman yang begitu keras. Ah, ternyata adegannya kurang seru. Lalu kita pulang dengan masih dipenuhi pertanyaan dan penyesalan. Apa iya, yang mereka lakukan hanya sekedar berciuman? Kenapa kita tidak punya cukup keberanian untuk mendekat? Ah, tidak seru!
Bejo ini siapa ya nama aslinya? Manuk bukan?
udah bejo lagi manuk
wah wahyu memang mesum dari dulu heheee
hehehe
welcom film kuta
wakakakakakakakkaka
(wah sekarang lagi dengan si carera nie kayana!)