25 Aug 2022, 21:08
Tradisi
by

3 comments

The Absurd Generation

Sungguh mengherankan! Hampir 14 tahun keberadaan blog ini dalam suka cita, dengan 80-an tulisan telah dibagikan, dari beberapa contributor yang sebagian besar (atau semuanya?) mengalami fase hiatus, ternyata sama sekali belum ada tulisan tentang sejarah nama The Absurd Generation yang melekat pada Teater Angin. Akan sangat berdosa sekali rasanya, jika sampai para contributor tidak pernah menulis lagi, di sini, maka sejarah itu tidak akan tercatat, atau bahkan mungkin tidak akan tersampaikan. Iya sih, cerita tentang ini tentu saja telah diwariskan turun-temurun secara lisan. Tapi apa iya, lisan itu telah sesuai dengan kebenaran? Maka dari itu, baiklah, tulisan kali ini akan membahas tentang hal tersebut. more »

18 Aug 2022, 21:08
PSR
by

leave a comment

PSR

Sejak dulu, tahun 1990-an atau sebelumnya, dan mungkin juga sampai sekarang, ajang Pekan Seni Remaja (PSR) Kota Denpasar menjadi arena persaingan bagi anak-anak Smansa dan Trisma. Kedua sekolah ini secara bergiliran menjadi juara umum dari tahun ke tahun, dan berhak untuk menyimpan piala bergilir selama setahun di sekolah masing-masing jika menjadi juara umum. Piala bergilir tersebut otomatis akan menjadi piala tetap, disimpan selamanya di sekolah, jika berhasil menjadi juara umum selama tiga tahun berturut-turut.

Namun, piala bergilir tersebut tidak pernah meningkat statusnya menjadi piala tetap, karena setiap dua tahun juara umum biasanya akan berganti. more »

11 Aug 2022, 08:21
Intermezo Lautan
by

17 comments

Perkara Ulang Tahun yang Kerilu (Part 1)

(Cat.: Jika ramai, lanjut Part 2….)

Maaf, beberapa bagian text pada screenshot ini saya sensor karena tidak meminta ijin pada pemiliknya, semoga tidak menjadi masalah.

Ini perkara, lumayan pelik. Jika Anda sudah siap untuk mendelik, mari kita mulaik. Hidup Adam Malik! Jadi beginik…. Eh, tapi sebelumnya, disclaimer dulu ya. Mungkin tulisan ini akan menjadi panjang, membosankan, dan melelahkan. Jadi, bagi yang merasa tidak biasa membuang-buang energi dan waktu berharganya, more »

MAS = Malam Apresiasi Sssttt… [2]

Tulisan ini sedianya diposting pada bulan Februari 2010, sebagai lanjutan dari tulisan yang ini, sebuah review dari kegiatan Malam Apresiasi Sastra anak-anak angin di tahun 2010. Entah kenapa dulu saya tidak bisa menyelesaikan tulisan ini, lupa. Saya posting aja deh ya….

Nah, mari kita mulai dari bisikan penonton yang ada di sebelah saya. Katanya, pementasan lumayan bisa dinikmati, alur cerita mudah dipahami, dan dia sangat menikmati bagian gerak gestur pada teaterisasi puisi di tengah pementasan, yang ditarikan seorang pria dan dua wanita, more »

16 Jul 2020, 21:08
Kuliner
by

2 comments

Nasi Goreng Ratna

Pada beberapa tulisan sebelumnya, saya selalu menyebut nasi goreng Ratna untuk membandingkan nilai uang jaman saya SMA dengan nilai uang saat ini. Tulisan-tulisan tersebut ada di sini, sini, sini, dan terakhir di sini. Dulu, seporsi nasi goreng di warung langganan kami, terletak di Jalan Ratna, hanya 600 rupiah saja. Saat ini, setelah 25 tahun berlalu, harganya sudah berlipat menjadi 10.000 rupiah.

Phalayasa yang memperkenalkan warung itu kepada saya, sekitar tahun 1995. Pada suatu latihan, Phala mengajak saya kabur bersama Gantet dan Dimas ’98. Nongkronglah kami di warung nasi goreng Ratna. Menunya, selain nasi goreng, adalah aneka masakan Cina semacam capcai, more »

Nge-borju Sejenak di Malioboro

Pada suatu Minggu pagi, beberapa anak angin berwisata ke Pantai Sanur, kalau tidak salah tepatnya di Pantai Karang, tanpa Adhi Tiana. Ya, pagi itu adalah jadwal keberangkatan Adhi ke Jakarta untuk menerima hadiah sebagai runner-up lomba cipta cerpen tingkat nasional. Kami tidak tahu jam berapa penerbangan Adhi ke Jakarta, tapi setiap ada pesawat melintas di langit, kami akan melambaikan tangan sekaligus berteriak kegirangan, “Adhiii… Adhiii…,” sembari membayangkan Adhi yang kumal dilayani oleh pramugari cantik nan putih mulus.

Singkat cerita, Adhi kembali dari Jakarta dengan membawa banyak oleh-oleh, diantaranya beberapa naskah drama dan buku-buku, more »

25 Jun 2020, 21:08
Person
by

leave a comment

Adhi Pindah ke SMA 7?

Pada postingan sebelumnya, Adhi Runner Up, saya menceritakan kejadian pemanggilan Adhi Tiana ke ruang kepala sekolah setelah aksi pembakaran di lapangan tenis oleh beberapa oknum anak angin. Tapi saya agak sedikit ragu. Bisa jadi pemanggilan Adhi terjadi setelah dia kepergok merokok di lingkungan sekolah. Maka, saya buatkan versi lain dari Adhi Runner Up.

Suatu ketika, saya mendapati Adhi merenung sendiri di pojokan. Tampang bijaksananya hilang, berganti kemurungan, yang memperburuk tampilan tidak rapinya.

“Ada masalah apa, Dhi?” tanya saya berusaha berempati. more »

18 Jun 2020, 21:08
Cerpen Person
by

1 comment

Adhi Runner Up

Jika sampai saat ini belum ada renovasi, maka tepat di titik tengah lapangan tenis yang kadang dipakai tempat latihan anak angin akan terdapat bercak-bercak hitam bekas terbakar. Itu adalah ulah dari beberapa oknum anak angin, yang iseng memanfaatkan bangku-bangku bekas tak terpakai untuk sekedar digunakan api unggun penghangat badan. (Atau sebagai sarana pemanggang ayam, saya agak lupa….)

Beberapa hari setelah kejadian bakar-bakaran tersebut, ada pesan dari kantoran ke kelas saya meminta agar Adhi Tiana menghadap Pak Mustika, kepala sekolah, segera. Ini masalah! more »

11 Jun 2020, 21:08
Cerpen Puisi
by

5 comments

Keroyokan Cerpen

Ada yang masih ingat dengan beberapa baris dalam puisi saya, Insomnia? (1) Gadis penjual sesajen kepada Tuhan; (2) sengketa nenek penari tepi desa; dan (3) aturan dilanggar peraturan. Masing-masing kalimat tersebut merupakan tema cerpen dari tiga anak angin yang pernah mengirimkan karyanya dalam lomba cipta cerpen tingkat nasional pada tahun 1996, yaitu Rahayu Ujianti, Adhi Tiana, dan saya sendiri.

Saya lupa bagaimana awalnya. Tapi, sepertinya kisah ini dimulai ketika Bu Purwani memberikan selembar brosur tentang lomba cipta cerpen tingkat nasional. Lalu disosialisasikan kepada anak-anak angin, kemudian diam mengendap begitu saja. Ajaibnya, suatu hari, more »

9 Jun 2020, 00:03
Intermezo
by

12 comments

Pemanasan Dulu, Ahhh….

OK. Terlebih dahulu, mari kita rapal bersama mantranya, “Setiap Kamis, jam sembilan malam, lewat delapan menit, akan selalu ada kisah baru.” Sejak postingan terakhir pada blog ini, sampai saat ini, ternyata telah terlewatkan 333 Kamis tanpa kisah baru. Jika sekali siklus Kamis dianggap sebagai satuan hari, maka kurang 33 hari saja untuk menjadi setahun Kamis (kabisat). Menyadari secara kebetulan berderetnya angka 3, maka ada 3 hal yang segera saya lakukan untuk berusaha membangkitkan kembali blog ini.

Pertama, saya baca ulang seluruh postingan dari awal sampai akhir, termasuk sebagian besar komen, more »

  • Recent Comments

  • Random Posts

  • Anginers

  • Next Random Story

    Kena.ajian.sirep Anak.muda Lautan Konvoi Adhi.runner.up Suling.bambu.peniru.rindik Malioboro Eksperimen.eksperimen Sekre Maaf.saya.tidak.tahu.perubahan.no.undi Klan Wahyu.gagal.mengkader.wira Wisata Ratna Sucahya.jangan.diajak Keroyokan.cerpen Dispen.nonton.film Angin.biang.demo Paria Antologi.bersyarat Sibang.kaja Kita.pasti.main Sampun.ngopi? Toya.bungkah Tuan.puteri Kisah.kisah.inses Ngetekok.metaluh Nigna Orang.asing.ketiduran Kami.siap.dimana.saja Kebersamaan.&.makanan Bajuku.mana.man?! Tas.campil.club Ciam.si.reuni Pula.suda.mala! Kalian.duduk.di.depan! Sanggar.minum.kopi Marah.turun.di.sawah Lombok.here.we.come The.absurd.gen Woi.ban.bocor Rest.in.peace Yang.masih.sama Granat Di.hadapan.tentara Ketua.menangis Tentang.angin Di.tokopedia Camot.penculik Ada.apa.dengan.kamis Vivi Memuput.rindu